Butuh Ketahanan Ekonomi Inklusif Atasi Dampak COVID-19 di Pamekasan

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Butuh Ketahanan Ekonomi Inklusif Atasi Dampak COVID-19 di Pamekasan

Pamekasan Hebat
Rabu, 17 Maret 2021


PAMEKASAN HEBAT
- Bupati Pamekasan Badrut Tamam menegaskan tema pembangunan tahun 2022 adalah ”Memperkuat ketahanan ekonomi dan kesehatan untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif”. Tema ini didasarkan pada permasalahan, potensi dan tantangan Pembangunan Pamekasan serta memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2018-2023.

Badrut Tamam nenegaskan hal itu pada saat memberi sambutan dalam acara pemikaan Musrenbang tingkat Kabupaten Pamekasan tahun anggaran 2022, di Ruang Peringgitan dalam Pendopo Ronggosukowati Pamerkasan, Rabu (17/3/21). Musrenbang dihadiri Ketua DPRD, Sekda dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Pamekasan. 

Untuk merealisasikan tema terserbut, kata Badrut Tamam,  beberapa hal yang perlu dilakukan menciptakan ketahanan ekonomi inklusif berbasis sektor unggulan dan kewilayahan, menciptakan kesehatan masyarakat dan kekebalan massal, penguatan tata kelola pemerintahan melalui implementasi reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas infrastruktur pendukung perekonomian, berikut penunjang kesehatan.

"Untuk itu, saya perlu mengingatkan kepada kepala perangkat daerah, agar pada rencana pembangunan tahun 2022 mendatang harus memperhatikan prioritas pembangunan yang ada. Karena kita ketahui bersama bahwa seluruh daerah memiliki sejumlah persoalan yang sama akibat pandemi COVID-19, seperti tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka yang semakin bertambah, perekonomian yang  mengalami kontraksi pertumbuhan,” katanya. 

Dia mengatakan dari data yang ada, diketahui bahwa persentase penduduk miskin Kabupaten Pamekasan tahun 2019 tercatat sebesar 13,95 persen. Jika dibandingkan dengan tahun 2020 tercatat sebesar 14,60 persen, atau meningkat sebesar 4,66 persen. 

Tingkat pengangguran terbuka tahun 2019 di Kabupaten Pamekasan sebesar 2,32 persen dan pada tahun 2020 sebesar 3,49 persen, atau meningakt sebesar 50,43 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi pada 2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar -2,54 persen. 

"Tentu permasalahan ini harus mendapatkan perhatian dan solusi bersama. Kita memiliki tugas berat sehingga membutuhkan kerja keras dan strategi perencanaan yang terintegrasi dari berbagai aspek dalam upaya menaikkan pertumbuhan ekonomi, menurunkan angka kemiskinan maupun pengangguran terbuka tersebut,” tuturnya.

Proses penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang diselenggarakan mulai dari tahap Musrenbang desa dan kelurahan, kecamatan, forum perangkat daerah, forum konsultasi publik sampai dengan Musrenbang tingkat kabupaten, kata Badrut Tamam, memiliki peran strategis dalam penyusunan rencana kerja pemerintah daerah kabupaten Pamekasan tahun 2022.

RKPD kabupaten Pamekasan tahun 2022 disusun berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2019 tentang RPJMD kabupaten Pamekasan tahun 2018 -2023  yang memuat visi dan misi, serta arah kebijakan dan program prioritas pembangunan daerah. RKPD tahun 2022 adalah periode pembangunan yang penting dalam pencapaian visi misi daerah. 

Karena itu, dia mengajak agar komitmen tinggi untuk menyelesaikan permasalahan pembangunant harus muncul dan juga sejalan dengan penanganan yang komprehensif dan inovatif, penerapan prinsip berkelanjutan, serta penanganan yang terintegrasi dan tidak parsial. (PAMEKASANHEBAT.COM, 17 MARET 2021/ 421)