PAMEKASAN HEBAT - Dewan Riset Daerah (DRD) Pamekasan, Jawa Timur, Kamis, mengekspose hasil riset 10 perguruan tinggi di wilayah itu untuk mengeksplorasi hasil penelitian para akademisi dan mendapatkan gagasan terkait dengan pengembangan dan percepatan pembangunan daerah setempat."Hasil riset yang kami ekspose dengan mengundang perwakilan elemen masyarakat dan institusi pemerintahan kali ini adalah hasil riset yang mengacu kepada Kebijakan Strategis Pembangunan Daerah (Jakstrada) Iptek 2018-2023 Kabupaten Pamekasan," kata Ketua DRD Pamekasan Dr Kadarisman Sastrodiwirjo saat menyampaikan sambutan di acara itu yang digelar di Mandhepa Agung Ronggosukowati Pemkab Pamekasan, Kamis.
Ia mengharapkan ekspose tersebut menjadi forum tetap bagi Pemerintah Kabupaten Pamekasan dan para akademisi serta peneliti untuk mengeksplorasi gagasan dalam bentuk kajian-kajian ilmiah.
Selain itu, sambung "Dadang" --sapaan karib dosen Universitas Madura (Unira) Pamekasan ini--, ekspos hasil riset tersebut akan menjadi sarana bagi akademisi dan peneliti untuk berperan aktif dalam proses pembangunan dan pengembangan Kabupaten Pamekasan.
Ekspos perdana hasil riset perguruan tinggi Kabupaten Pamekasan yang difasilitasi DRD Pamekasan bertajuk "Riset untuk Rakyat" ini merupakan hasil penelitian dari 10 di antara 15 perguruan tinggi yang dilibatkan oleh DRD setempat, yakni IAIN Madura, Politeknik Negeri Madura (Poltera), Universitas Madura (Unira), STIE Bakti Bangsa.
Selain itu, Universitas Islam Madura (UIM), IAI Al-Khairat, STAI Miftahul Ulum, Akbid Aifa Husada, STIE Masyarakat Madani, dan STITKIS Al-Mardiyah.
Total jumlah perguruan tinggi di Pamekasan 15 unit, terdiri atas dua perguruan tinggi negeri dan 13 perguruan tinggi swasta. Dari jumlah itu, hanya 10 perguruan tinggi yang menyetorkan artikel hasil penelitian kepada DRD Pamekasan, sedangkan lima lainnya, yakni STAI Al-Falah, STIU Al-Mujtama', STIBA Darul Ulum Banyuanyar, STIDKI Al-Hamidy dan STIS Salafiyah Sumber Duko, belum menyerahkannya.
"Dari total 10 perguruan tinggi yang menyetorkan hasil risetnya ini, panitia menerima sebanyak 52 artikel riset, dan dari jumlah itu hanya 10 artikel hasil yang dipresentasikan yang sesuai dengan tema pokok kebijakan pembangunan di Kabupaten Pamekasan ini," kata Dadang.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam berharap, riset yang perlu dilakukan oleh DRD Pamekasan ke depan hendaknya berbasis kebutuhan daerah, sehingga azas manfaatnya bisa dirasakan pemerintah dan masyarakat Pamekasan.
Selain dari kalangan akademisi dan perwakilan organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkab Pamekasan, panitia ekspose hasil riset dari 10 perguruan tinggi juga mengundang para pelaku usaha dan pemilik perusahaan di daerah itu.
Topik riset yang dipaparkan di forum ekspose itu, antara lain tentang "Mesin Batik Tulis Digital" oleh akademisi Poltera, "Strategi Pengembangan Agribisnis Durian Sebagai Komoditas Unggulan Madura" oleh akademisi Universitas Islam Madura, "Kepuasan Masyarakat Terhadap Public Service Hall di Kabupaten Pamekasan" oleh akademisi STIE Bakti Bangsa, dan "Perilaku Destruktif Murid terhadap Guru dalam Pembelajaran pada Madrasah Tsanawiyah Negeri di Madura" oleh akademisi IAIN Madura. (jatim.antaranews.com, 3 Desember 2020)